The Miraculous Journey of Edward Tulane by Kate DiCamillo
May 18, 2011
Baiklah, mari kita kembali membaca ulang buku yang satu ini, karena toh gua juga udah kaga terlalu ingat isinya, wakakakakak :p
*berartii.. nih buku kurang berkesan donks, walau mungkin aja bagus :D*
~.*.~
May 19, 2011
Let's see.. sejauh ini Edward udah tercebur ke laut lalu berganti nama menjadi Susanna ketika Lawrence sang nelayan menjaringnya bersama dengan ikan2 dan Nelli, istrinya, mendandaninya dengan gaun perempuan dan untuk pertama kalinya Edward merasakan.. bahagia.. tapii.. hidup masih berlanjut dan karena kecemburuan dari sang anak maka Edward kali ini harus merasakan hidup di antara tumpukan sampah dan berubah nama menjadi Malone ketika Lucy, sang anjing mengigitnya keluar dari tumpukan sampah dan membawanya Bull, sang majikan.
Ahh.. ga sabar membaca apa yang akan dialami Edward selanjutnyaa, huehehehe.. kadang ada untungnya juga pelupa ituu, wakakakak.. jadinya pas baca2 ulang gini serasa baru pertama kali baca, soo.. kejutan demi kejutan menjadi kenikmatan tersendiri dalam menelusuri kata demi kata, hahaha :p
~.*.~
May 20, 2011
Akhirnyaa.. semalam kelar juga baca nih buku, yeaahh..
Dipikir2, kasian juga perjalanan yang harus dilalui oleh si Edward, huhuhu.. 7 tahun berkelana bersama dengan Bull dan Lucy, mendengarkan dengan setia kisah2 yang diceritakan oleh para gelandangan teman Bull, sebelon akhirnya didepak keluar dari kereta api yang sedang bergerak yang membuat Edward kembali harus berpisah dengan orang yang disayanginya.
Edward yang terakhir dikenal sebagai Malone kembali harus berganti nama, kali ini sebagai Clyde, nama yang diberikan oleh seorang wanita yang menjadikannya sebagai pengganti orang2an sawah dan hanya bisa pasrah ketika digantungkan di tengah2 kebun sayur untuk mengusir para gagak.
Tidak lama nasib yang harus dijalani Edward sebagai Clyde karena suatu malam, Bryce, seorang bocah laki2 yang bekerja membantu wanita itu menurunkannya dari tiang dan membawanya menemui adik perempuannya, Sarah Ruth yang amat senang sekali mendapatkan mainan miliknya sendiri. Clyde lalu berubah nama menjadi Jangles dan untuk pertama kalinya Edward menikmati dekapan hangat dari seorang manusia yang memeluknya dengan penuh kasih sayang.
Namun lagi2 nasib sepertinya belum bisa membiarkan Edward mendapatkan kebahagiaan yang lebih permanen karena Sarah Ruth yang memang telah sakit2an sejak pertama Edward bertemu dengannya akhirnya meninggal dunia. Bryce mengajak Edward pergi ke kota Memphis untuk memulai kehidupan baru di mana Edward menjadi kelinci penari yang menari diiringi alunan suara harmonika yang dimainkan Bryce.
Edward benci peran barunya ini, ia tidak keberatan menari untuk Sarah Ruth, tetapi menari di hadapan orang asing ini sama sekali tidak dinikmatinya. Dan kunjungan Bryce ke sebuah kedai makan untuk memuaskan panggilan perutnya yang minta diisi, membawa Edward bertemu dengan Lucius Clarke, seorang tukang reparasi boneka yang ditemui Bryce untuk membantunya menolong Edward yang kepalanya pecah menjadi 21 kepingan ketika sang pemilik kedai yang marah, karena Bryce tidak mampu membayar hidangan yang telah dimakannya, menghantamkan kepala Edward ke meja dengan kerasnya.
Ada harga yang harus dibayar mahal oleh Bryce karena Lucius tidak menolong secara gratisan dan karena Bryce tidak mampu membayar ongkos reparasinya, Bryce harus merelakan Edward menjadi milik Lucius, yang penting Edward bisa kembali seperti sediakala.
Dan Lucius memang seorang tukang reparasi yang handal yang berhasil menyatukan kembali kepingan demi kepingan itu menjadi utuh. Dia juga mendandani Edward menjadi seperti baru kembali, seperti sosok dirinya ketika masih bersama Abilene.
Tapi ada sesuatu yang berubah dalam hati Edward yang memutuskan untuk menutup hatinya karena pertemuan demi pertemuan yang dialaminya hanya berujung pada perpisahan yang membuatnya merasakan sedih. Edward tidak sanggup lagi harus kembali mengalami siklus bahagia dan sedih yang silih berganti tanpa bisa dicegahnya.
Di halaman 176, boneka tua yang menjadi teman baru Edward menasihatkan kepadanya, "Tidak ada gunanya melanjutkan hidup kalau kau merasa seperti itu. Tak ada sama sekali. Kau harus punya kemauan. Kau harus dipenuhi harapan. Kau harus ingin tahu siapa yang akan menyayangimu, siapa yang akan kausayangi selanjutnya."
"Aku sudah muak dengan soal kasih sayang," Edward memberitahunya. "Aku tidak ingin disayang lagi. Terlalu menyakitkan."
Si boneka tua kembali mengatakan bahwa ia kecewa pada Edward namun ketika keesokan harinya si boneka tua itu dibawa pulang oleh seorang gadis cilik bernama Natalie, Edward bisa mendengar si boneka tua itu berkata lembuat padanya untuk membuka hatinya dan meyakinkan Edward bahwa akan ada yang datang untuk menjemputnya. Namun Edward harus terlebih dulu membuka hatinya. Dan si boneka tua itupun berlalu bersama Natalie.
Tanpa mampu dilawan, kata2 si boneka tua itu telah kembali membuka hati Edward dan musim demi musim berlalu sebelum akhirnya Edward bertemu seorang gadis cilik bernama Maggie yang mengambilnya dari rak, menimangnya dan memeluknya lembut, seperti Sarah Ruth. Namun yang membuat hati Edward berdesir adalah ketika ia bertemu mata dengan Mama dari Maggie.
Siapakah wanita muda itu?
Naahh.. itu kalian harus baca sendiri, huahahahahaha..
But overall.. menarik ya betapa sebuah benda mati, upss.. Edward itu benci disebut benda ataupun boneka, ahahaha.. baiklahh.. diralat.. menarik ya betapa Edward bisa mengajak kita menikmati perjalanan yang dilaluinya.
Dan menariknya lagi, di buku ini juga kita bisa menikmati beberapa ilustrasi cantik.
Jadi? Apalagi yang ditunggu?? Buruan bacaa :p
View all my reviews
Friday, May 20, 2011
Books : The Miraculous Journey of Edward Tulane
Posted in bookworms,fun learning,getting to know myself more,just wanna say it,my 30s,my life in writings,release the message free,secret identity,the way life goes |
8:38 AM | by -Indah-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 raindrops:
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)