Gambar diambil dari sini
Kenal ama wajah di atas? Namanya Courtney, nama lengkapnya Courtney Roulston, dia salah satu peserta Masterchef Australia season 2.
Buat yang nonton Starworld and suka mengikuti acara Masterchef, maka mungkin rada familiar ama wajahnya.
Lanjuuttt..
Berhubung gua kaga ngikutin acara Masterchef ini secara urut, gua ngga tau dulu si Courtney itu kedepak dari Masterchef karena apaan, tapii.. dalam satu kesempatan untuk kembali lagi ke kompetisi masak ini, Courtney berhasil menyingkirkan peserta2 lainnya dan turut masuk kembali menjadi 10 besar bersama dengan Peter dan Jimmy, 2 peserta lain yang sebelonnya juga sempat tersingkir tapi mendapat kesempatan untuk kembali ke kompetisi.
Lalu kenapa gua jadi pengen ngebahas si Courtney ini? Karenaa.. di tayangan sore hari ini, Selasa, 26 Juli 2011 (ya ya yaa.. gua merasa perlu untuk mencatatkan tanggalnya sekedar untuk mengingatkan gua kapan pertama kali gua 'menyadari' pentingnya hal ini, hahaha :p) di babak eliminasi, Courtney mengatakan sesuatu yang berkesan buat gua.
Jadi di tantangan sebelonnya, di invention test kalo ngga salah, si Courtney bersama Jonathan dan Jimmy itu memasak 3 hidangan yang paling ngga mengesankan para juri karenanya ketiganya masuk babak pressure test untuk menentukan siapa di antara mereka bertiga yang harus pulang dan mimpi untuk jadi the next Masterchef terpaksa harus berhenti sampai di babak 8 besar ajaa..
Tantangan di babak pressure test ini adalah menciptakan ulang hidangan Christine Manfield, untuk detail makanannya silahkan cari info di Google aja, hahaha.. karena gua ngga ngerti dhe aww, lagian buat soal makanannya itu sendiri yang mo gua bahas :p
Untuk tantangan semacam ini, ketiga peserta yang bertanding diberikan resep dan mereka harus memasak hidangan yang mereka cicipi sebelonnya untuk kemudian dinilai oleh ketiga juri tetap dan 1 juri tamu, dan juri tamunya adalah koki yang memasak hidangan yang akan dimasak ulang oleh para kontestan.
Sejak awal, si Christine Manfield (maap ya, Tante, kalo salah menyebut nama :D) udah menekankan betapa pentingnya untuk seakurat mungkin mengikuti resep hidangannya itu karena prinsip dia dalam memasak adalah ketepatan dan kesempurnaan.
Sementara ketiga kontestan memasak untuk mempertahankan posisi mereka di kompetisi ini, 5 peserta lain menonton dari atas, and si Claire cuman geleng2 kepala ngeliat si Courtney itu masak ngga pake takaran, main masukin garam and bumbu2 lain berdasar feeling dia ajaa.. bahkan George, salah satu juri tetap ketika menyambangi tempat Courtney bertanya padanya, "Apa kamu udah menakar semuanya dengan tepat?"
Courtney menjawab, "George, aku itu udah sering bangets masak, aku ngga perlu nimbang or ngukur untuk tau takaran satu sendok teh itu seberapa banyak, lagian aku ini tipe yang masak berdasar insting dan perasaan jadi dari waktu ke waktu aku mencicipi masakan yang aku buat untuk mendapatkan rasa yang pas."
George menatap Courtney, ngga jelas apa yang melintas dalam pikirannya, haha, karena apa yang ada dalam pikiran juri itu ngga dianggap cukup penting untuk menambah 'drama' dari cooking show ini, ahahaha.. padahal dipikir2 khan cukup menarik untuk tau apa pendapat mereka secara profesional, iya khan?
Anywayy.. ketika menghidangkan makanan di hadapan keempat juri, si Courtney ini kembali menegaskan, "Aku ngga berusaha untuk tampil pintar, terutama di hadapan kalian, tapi aku ini tipe yang terbiasa memasak berdasar naluri dan perasaan, bukan berdasar ukuran, demikian aku biasa melakukannya dan aku ngga akan melakukannya dengan cara lain. Aku harap hasilnya sesuai dengan apa yang kalian inginkan."
Ya ya yaa.. kalimat aslinya si Courtney sih lebih keren, hahaha.. tapi gua terlalu malas untuk mencari dan mengutipnya secara tepat, karenanya gua lebih memilih untuk menuliskannya dalam bahasa setangkapnya gua.
And heyy.. menurut gua yang diomongin ama Courtney itu amat sangat mantaps, man!
Amat sangat berkesan, I dunno why, atau mungkin lebih tepatnya I know why but I choose not to explain in details, ahahahaha :p
Lanjuuttt..
Dari segi profesionalitas mungkin memang benar kalo ada orang yang mencibir apa yang diucapkan Courtney itu sambil mengatakan, "Alamaaakk.. siapa eloo, kok dikasih tau ama yang jelas2 lebih pro di bidang masak memasak dibanding elo, tapi ya kok elo sok tau githu seeh?!"
Ahahaha..
Tapii.. dipikir2, heyy.. banyak jalan menuju Romaa, walau sampai sekarang gua masih ngga ngerti kenapa juga harus Roma? Kenapa ngga Paris, atau London, atau Bali aja dhe sekalian berhubung Jakarta kalah pamor dibanding Bali di mata orang asing, ahahaha :p
Ehh.. melenceng, jadi mari kita kembali ke baris sebelonnyaa..
Banyak jalan menuju Roma yang artinya ada banyak cara juga dalam memasak, dan banyaaaaak cara juga dalam berbagai hal lainnya di kehidupan ini.. just because all those experts are used in some certain ways, bukan berarti itu the only way to cook a delicious food khan?
So I guess in the end.. semuanya kembali lagi ke soal memilih cara yang terasa paling mencerminkan diri kita supaya ngga terbebani juga dalam menjalankannya, iya khan? Karena toh kalo berbicara soal hasil, mo pakai cara apapun, "Makanan itu ngga bisa bohong, yang sering bohong itu adalah manusia-nya", huahahahaha.. kutipan yang mantaps khan?! :p
Jadi, Courtneyy.. walau gua udah tau siapa yang menang di acara ini and itu bukanlah dirimu, terima kasih telah membukakan mata akan hal yang penting tapi seringkali tenggelam di tengah tekanan ;)
Goo, Courtneyy!! ^o^
Selasa, 26 Juli 2011 (8:00 pm) -> kangen juga udah lama ngga ngetik2 jam, hahaha :p
1 raindrops:
yes, gw juga nonton episode ini..dan mukanya si george itu emang gk bisa dideskripsikan lagi mikir apa waktu si courtney ngomong gitu..hahahahaa...
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)