Gambar diambil dari :
http://www.spiritualtidbits.com/wp-content/uploads/2009/09/leap-of-faith.jpg
Topic starter : Kamis, 11 Maret 2010 (9:52 am)
Gua lagi punya hobi ngubek2 postingan lama di blognya temen gua.
Ada 2 yang jadi 'korban', haha, yaitu blognya G and Lalaa, huehehe.. maap yaa, girls, kalo gua ngobrak ngabrik lemari arsip postingan kalian :p
And biasanya dalam ngubek2 itu gua either milih dari bulan atau dari tag yang menarik minat gua terus tinggal milih2 judul yang menarik hati and serasa memanggil2 untuk membacanya lalu gua klik terus baca2 dhe, kalo iseng yaa terus gua komenin :p
Somehow mungkin emang bener ngga ada yang namanya kebetulan, huehehehe.. karena kadang isi postingan mereka itu ibarat "reminder" for me of things that I might forget from time to time, atau ngga berisikan things that quite similar with my current situation.
Anywayy..
Kemaren di blognya Lalaa, lupa tepatnya postingan di bulan dan tahun apa, kalo ngga salah sih di tahun 2008 dhe.. kayanya, hahahaha :p
Ada satu post yang mengingatkan gua akan something.
Lalaa nge-post sebuah cerita tentang seorang anak and kelereng.
Kurang lebih ceritanya gini.
Ada seorang anak yang kehilangan kelereng lalu dia berkata pada ibunya (atau bibinya, lupaa, huehehehe), boleh ngga berdoa ama Tuhan minta tolong supaya menemukan kelerengnya, sang ibu atau bibi mengangguk.
Keesokan harinya si ibu/bibi nanya gimana, apa udah menemukan kelerengnya.
Sang anak menggeleng tapi dengan riang dia menjawab bahwa Tuhan udah menghilangkan keinginannya untuk mendapatkan kelereng itu kembali.
Kurang lebih demikianlah ceritanya, untuk versi lengkapnya, silahkan ngubek2 lemari arsip Lalaa, huehehehe :p
Tapi part jawaban sang anak itu bikin gua tercenung.
And gua kembali teringat akan postingan gua beberapa waktu lalu, bentar gua cari dulu link-nya.
Nah di sini nih :
http://my30s-world.blogspot.com/2010/02/enjoy-aja-doa-soal-jodoh.html
Sebenernya sih pembahasannya ngga melulu soal jodoh sih, hahahaha.. tapi lebih mengenai jawaban Tuhan atas doa kita.
Seringkali itu sebenernya Tuhan udah menjawab doa kita tapii..
Karena jawaban doa kita itu ngga sesuai dengan keinginan kita makanya kita masiiihh aja ngeyel menginginkan hal yang kita doakan itu, huehehehe..
Melepaskan.
Mungkin ada baiknya belajar menutup buku, atau bakar aja tuh buku sekalian dhe, biar bisa menepis godaan untuk mengintips kembali isinya dan menerbitkan kembali keinginan dan kerinduan.
Kadang gua mikir.
Tunggu dulu.
Kalo pake istilah 'kadang gua mikir', kesannya seringkali gua ngga mikir yaa, huahahahaha..
Lanjutt..
Seringkali mungkin kita itu penyebab ketidakbahagiaan kita sendiri, dan bukan orang lain, tapii seringkali juga kita terlalu gengsi mengakuinya makanya lebih enak nyalahin orang lain donks atas ketidakbahagiaan kita, huahahaha..
Siapa juga yang pengen ngga bahagia, iya ngga?
Tapii.. bahagia itu bukan berarti ngga pernah merasakan kesedihan khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah mengalami perpisahan khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah mengalami hal yang menyakitkan khan?
Bahagia itu bukan berarti bahwa langit akan selalu cerah khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah jatuh dan terpuruk khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah sakit khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah menangis khan?
Bahagia ituu..
Adalah ketika setelah melalui berbagai macam hal yang menyedihkan, menyakitkan, membuat kita jatuh terjerembab, menangis dalam kepedihan, mengakrabkan diri dengan keputusasaan, kita masih tetap bisa tersenyum dan mengucap syukur atas perlindunganNya dalam hidup kita dalam melalui berbagai macam badai kehidupan yang terkadang dengan kejamnya menghempaskan kapal yang kita naiki menabrak karang2.
Seperti yang Lalaa sering bilang : it's not Heaven nor Hell, so life's always something in between.
And seperti komennya G : it would be Heaven.
Yaa.. ketika semua yang terjadi hanyalah hal2 yang baik dan menyenangkan dan membahagiakan, at that time that means that we're no longer living on Earth, tapi udah pindah tempat ke Surga, ahahaha..
Jadii?
Selama hidup di dunia, terimalah aja kenyataan bahwa hidup akan selalu memberikan hal2 yang bertolak belakang.
And mari kita akhiri dengan hal yang satu ini :
Gua lagi punya hobi ngubek2 postingan lama di blognya temen gua.
Ada 2 yang jadi 'korban', haha, yaitu blognya G and Lalaa, huehehe.. maap yaa, girls, kalo gua ngobrak ngabrik lemari arsip postingan kalian :p
And biasanya dalam ngubek2 itu gua either milih dari bulan atau dari tag yang menarik minat gua terus tinggal milih2 judul yang menarik hati and serasa memanggil2 untuk membacanya lalu gua klik terus baca2 dhe, kalo iseng yaa terus gua komenin :p
Somehow mungkin emang bener ngga ada yang namanya kebetulan, huehehehe.. karena kadang isi postingan mereka itu ibarat "reminder" for me of things that I might forget from time to time, atau ngga berisikan things that quite similar with my current situation.
Anywayy..
Kemaren di blognya Lalaa, lupa tepatnya postingan di bulan dan tahun apa, kalo ngga salah sih di tahun 2008 dhe.. kayanya, hahahaha :p
Ada satu post yang mengingatkan gua akan something.
Lalaa nge-post sebuah cerita tentang seorang anak and kelereng.
Kurang lebih ceritanya gini.
Ada seorang anak yang kehilangan kelereng lalu dia berkata pada ibunya (atau bibinya, lupaa, huehehehe), boleh ngga berdoa ama Tuhan minta tolong supaya menemukan kelerengnya, sang ibu atau bibi mengangguk.
Keesokan harinya si ibu/bibi nanya gimana, apa udah menemukan kelerengnya.
Sang anak menggeleng tapi dengan riang dia menjawab bahwa Tuhan udah menghilangkan keinginannya untuk mendapatkan kelereng itu kembali.
Kurang lebih demikianlah ceritanya, untuk versi lengkapnya, silahkan ngubek2 lemari arsip Lalaa, huehehehe :p
Tapi part jawaban sang anak itu bikin gua tercenung.
And gua kembali teringat akan postingan gua beberapa waktu lalu, bentar gua cari dulu link-nya.
Nah di sini nih :
http://my30s-world.blogspot.com/2010/02/enjoy-aja-doa-soal-jodoh.html
Sebenernya sih pembahasannya ngga melulu soal jodoh sih, hahahaha.. tapi lebih mengenai jawaban Tuhan atas doa kita.
Seringkali itu sebenernya Tuhan udah menjawab doa kita tapii..
Karena jawaban doa kita itu ngga sesuai dengan keinginan kita makanya kita masiiihh aja ngeyel menginginkan hal yang kita doakan itu, huehehehe..
Melepaskan.
Mungkin ada baiknya belajar menutup buku, atau bakar aja tuh buku sekalian dhe, biar bisa menepis godaan untuk mengintips kembali isinya dan menerbitkan kembali keinginan dan kerinduan.
Kadang gua mikir.
Tunggu dulu.
Kalo pake istilah 'kadang gua mikir', kesannya seringkali gua ngga mikir yaa, huahahahaha..
Lanjutt..
Seringkali mungkin kita itu penyebab ketidakbahagiaan kita sendiri, dan bukan orang lain, tapii seringkali juga kita terlalu gengsi mengakuinya makanya lebih enak nyalahin orang lain donks atas ketidakbahagiaan kita, huahahaha..
Siapa juga yang pengen ngga bahagia, iya ngga?
Tapii.. bahagia itu bukan berarti ngga pernah merasakan kesedihan khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah mengalami perpisahan khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah mengalami hal yang menyakitkan khan?
Bahagia itu bukan berarti bahwa langit akan selalu cerah khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah jatuh dan terpuruk khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah sakit khan?
Bahagia itu bukan berarti ngga pernah menangis khan?
Bahagia ituu..
Adalah ketika setelah melalui berbagai macam hal yang menyedihkan, menyakitkan, membuat kita jatuh terjerembab, menangis dalam kepedihan, mengakrabkan diri dengan keputusasaan, kita masih tetap bisa tersenyum dan mengucap syukur atas perlindunganNya dalam hidup kita dalam melalui berbagai macam badai kehidupan yang terkadang dengan kejamnya menghempaskan kapal yang kita naiki menabrak karang2.
Seperti yang Lalaa sering bilang : it's not Heaven nor Hell, so life's always something in between.
And seperti komennya G : it would be Heaven.
Yaa.. ketika semua yang terjadi hanyalah hal2 yang baik dan menyenangkan dan membahagiakan, at that time that means that we're no longer living on Earth, tapi udah pindah tempat ke Surga, ahahaha..
Jadii?
Selama hidup di dunia, terimalah aja kenyataan bahwa hidup akan selalu memberikan hal2 yang bertolak belakang.
And mari kita akhiri dengan hal yang satu ini :
God didn't promise
Days without pain
Laughter without sorrow
Or sun without rain
But God did promise
Strength for the day
Comfort for the tears
And a light for the way
And for all who believe
In His kingdom above
He answers their faith
With everlasting love
~ Author Anonymous ~
Have a blessed day ;)
Topic ended : Kamis, 11 Maret 2010 (11:49 am)
-Indah-
the soul traveller
1 raindrops:
Indah, this is so true. Ada masa-masa dimana untuk tetap berbahagia justru menjadi sangat absurd. Tidak selalu kehidupan ini membahagiakan dan tidak selalu kita dapat merasa bahagia. Tapi dalam segala keadaan, baik susah maupun sedih, baik dalam kebahagiaan ataupun ketidakbahagiaan, satu hal yang harus kita lakukan, yaitu, berusaha untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang sudah diberikanNya kepada kita.
Saya pernah mau membuat entri yg judulnya: Mengucap Syukur Vs Kebahagiaan. Hahaha!
Soalnya, kebanyakan orang itu selalu fokus pada kebahagiaan, mengejar kebahagiaan, mengusahakan kebahagiaan, walaupun tanpa sadar, mungkin saja dalam mengejar si kebahagiaan ini justru mereka menginjak-injak dan merusak kebahagiaan orang lain dengan semena-mena, yang penting mereka bisa merasa bahagia.
Jadi, saya berpikir bahwa, bukan kebahagiaan yang seharusnya kita kejar, tapi rasa syukur, sementara kebahagiaan itu sendiri adalah anugerah. Dan anugerah itu tidak akan bisa diambil atau dirampas oleh siapapun. Itu kebahagiaan yang sesungguhnya, ketika diberikanNya kepada kita, pada waktuNya.
So, ga perlu selalu harus merasa bahagia dan dalam keadaan bahagia. Yang perlu adalah apapun situasinya, bersyukurlah kepada Tuhan, bukan utk situasi itu sendiri, melainkan, apa yang bisa dilakukanNya melalui situasi tersebut.
Hmm.. jadi panjang bo'!
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)