Gambar diambil dari : koleksi buku pribadi
"Cat Stories" (Kisah2 Kucing) by James Herriot
Alih bahasa : Jia Effendi
Editor : Ariyantri E. Tarman
Cover : Widiyatno
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Januari 2012
216 halaman, 20 cm
ISBN : 978-979-22-8026-5
"Cat Stories" (Kisah2 Kucing) by James Herriot
Alih bahasa : Jia Effendi
Editor : Ariyantri E. Tarman
Cover : Widiyatno
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Januari 2012
216 halaman, 20 cm
ISBN : 978-979-22-8026-5
Kucing, apa pendapat kamu mengenai makhluk yang satu ini? Me? Mm.. I don't really like cats, huehehehe.. ada sesuatu dalam mata mereka yang menimbulkan efek "ngeri", mata mereka bicara banyak, penuh kecurigaan, menantang dan seolah berkata, "I know much things that you don't!" lalu akan ada iringan tawa culas yang menggema, wakakakakakak :p
Horor amat ya 'imajinasi' gua kalo ngebayangin kucing, hihihi.. kecuali pas mereka masih anak2 kucing, menurut gua kucing dewasa itu terlihat 'menyeramkan'.
And ternyata banyak juga tuh yang berpendapat sama seperti gua seperti yang diungkap James Herriot dalam bukunya, "Cat Stories", di halaman 13.
Berikut kutipannya :
"Kucing adalah makhluk egois yang menggunakan kasih sayangnya hanya untuk keadaan yang menguntungkan mereka, dan mereka tidak mampu merasakan cinta murni seperti para anjing. Kucing adalah makhluk yang sangat memikirkan dirinya sendiri."
Ahahahaha.. duhh, Oom (or Grandpa ya? :p) James, bener bangets dhe cara menggambarkan kucing menurut saya, ahahahaha ;p
Dalam bayangan gua itu kucing bagai makhluk ngga tau terima kasih yang walau udah elo kasih makan sekalipun, kalau ada ikan asin di meja maka tanpa ragu dia akan makan walau itu bukan jatahnya, beda dengan anjing yang lebih tahu 'aturan', haha..
Tapi membaca satu per satu kisah kucing dalam buku ini, mungkin saja anggapan gua selama ini salah :)
Sama halnya seperti banyak jalan menuju Roma, bisa aja khan banyak cara mengungkapkan kasih sayang, yang artinya cara anjing memperlihatkan sayangnya itu ya mungkin aja beda dengan cara kucing tapi bukan berarti anjing lebih sayang ama 'pemilik'-nya dibanding kucing, ya toh? :p
Jadii.. sebagai non fans kucing, apa yang menyebabkan gua tertarik akan buku yang satu ini?
Ntahlah.. ketika melihat buku ini di antara buku2 lainnya, covernya itu langsung menarik perhatian gua, and kebetulan ada yang terbuka bungkus plastiknya jadi bisa dilihat2 isinya dan dari sub2 judul di buku ini terasa menarik untuk disimak.
Ada 10 cerita yang bisa disimak, yuukk kita intips satu per satu sub judulnya.
1. Alfred, si kucing toko permen
2. Oscar, si kucing sosialita
3. Boris & kucing2 Mrs. Bond
4. Olly & Ginny, kucing yang datang untuk menetap
5. Emily dan pria pengelana
6. Olly & Ginny, menetap
7. Moses, ditemukan di semak2
8. Frisk, kucing dengan banyak nyawa
9. Olly & Ginny, kemenangan terbesar
10. Buster, si kucing penangkap
Dari sejak pertama baca, ada 2 kucing yang gua suka, yaitu Oscar & Alfred, kedua kucing yang diceritakan di paling awal. Gua pikir semakin baca ke belakang, maka gua akan jatuh cinta ama tiap kucing yang diceritakan, ternyataa.. ngga juga tuh, haha, karena cinta gua tetap nyangkut di Oscar dan Alfred aja.
Why mereka?
Karenaa.. bayangkan kalo punya kucing seperti Oscar yang hobi melakukan kunjungan sosial dan hadir di beragam pertemuan yang diadakan warga sekitar! Hahahaha.. keren khan tuh si Oscar duduk diam sambil mengamati jalannya pertemuan lalu setelah selesai barulah dia kembali ke rumah tuannya :))
Lalu Alfred, boo.. ngebayangin hidupnya si Alfred itu mengasyikkan sekali karena seperti judul di atas, Alfred adalah kucing peliharaan Mr. Hatfield yang juga pemilik toko permen dan Alfred setia menemani tuannya berjualan sambil mengamati beragam pengunjung yang datang untuk berbelanja.
Dan mengamati Mr. Hatfield dalam menjalankan usahanya juga menimbulkan keasyikan tersendiri karena dia memiliki passion, seperti yang dikatakan James Herriot di halaman 25.
"Ada beberapa toko permen di Darrowby, tetapi tidak satupun toko sesibuk toko mungil yang baru saja kutinggalkan. Tak pelak lagi, semua itu berkat cara penjualan Geoff yang unik dan jelas bukan hanya akting belaka untuknya, semua itu murni lahir dari pengabdian tulus akan panggilan jiwanya, kebahagiaan melakukan pekerjaannya."
Ahh, betapa menariknya!
Dan jangan lupakan juga kisah Olly & Ginny yang 3 kali diceritakan dalam buku ini, rada ironis sebenarnya betapa James yang notabene adalah 'pemilik' kedua kucing itu tapi mereka berdua selalu berlari menjauh tiap melihat James mendekat, huahahahaha.. kasian bangets dhe aww..
Soalnya si Olly & Ginny punya pengalaman tidak menyenangkan bersama James yang berprofesi sebagai dokter hewan. Pengalaman pertama ketika James ingin mengetahui jenis kelamin keduanya, ia menggunakan jaring nelayan untuk memerangkap mereka, dan dengan jaring yang sama berbulan2 kemudian ia kembali memerangkap mereka untuk kemudian mengebiri keduanya. Walaupun James telah menyelamatkan mereka dari flu, tetap saja yang membekas dalam ingatan mereka adalah peristiwa pengebirian, huahahaha.. malangnya James :p
Ada perkataannya Helen, istrinya James, yang bener bangets nih, seperti diungkapkan di halaman 189.
"Dipikir2, setelah bertahun2 kita memelihara kucing2 ini, mereka tidak pernah melihatmu kecuali dalam keadaan darurat. Akulah yang memberi makan mereka, berbicara dengan mereka, mengelus2 mereka. Mereka mengenalku dan mempercayaiku."
Ngebaca bagian itu entah kenapa gua kok langsung kepikiran ma soal ayah dan anak ya, hahaha.. yang mana dalam banyak kasus khan orangtua lelaki itu seringkali ngga mempunyai kedekatan emosi dengan anak2 mereka, karena terlalu disibukkan oleh kewajiban memenuhi kebutuhan istri dan anak2nya.
Seringkali para ayah itu menganggap menyediakan makanan dan memenuhi berbagai kebutuhan jasmani itu udah cukup sehingga lupa untuk meluangkan waktu dengan anak2nya terus suatu hari mereka heran, "Lho, kenapa mereka ngga bisa dekat ma gua ya?"
Helloo.. apakah kalian udah meluangkan waktu yang cukup untuk mengenal anak2 kalian dengan lebih baik dan membiarkan anak2 kalian mengenal kalian juga?
Kejadian selanjutnya James akhirnya sebisa mungkin meluangkan waktu untuk bermain dan memberi makan kedua kucingnya. Perlahan mereka mulai mengenalinya dan mau disentuh olehnya. Sayangnya, kabar buruk menyusul beberapa minggu kemudian *sigh*
Baca sendiri ya untuk tahu lanjutannya :p
Banyak yang berpendapat bahwa mereka memelihara kucing namun menurut para 'pemilik' kucing sendiri, justru mereka yang telah diadopsi oleh para kucing itu, huehehehehe..
Buku yang satu ini mengubah sedikit pandangan gua tentang kucing walau belum sampai tahap ekstrim yang membuat gua kemudian merasa perlu diadopsi oleh kucing :p
Buat animal lovers, mungkin kalian mau membaca buku yang satu ini ^o^
Nb. Lengkap bangets dhe keterangan tentang buku yang satu ini (tentang penerjemah dllsb maksud gua, huahahaha.. biasanya khan jarang disinggung :p)
Senin 26/3 (2:25 pm)
-Indah-
0 raindrops:
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)