Gambar diambil dari :
http://www.dreamstime.com/royalty-free-stock-image-small-stones-hands-image4353656
Perjalanan singkat bolak balik ke mobil pos itu terkadang membuat gua menemukan banyak hal menarik, kadang simpel aja sih and bukan sesuatu yang baru juga tapi kadang baru bikin "ngeh" aja karena finally hal yang selama ini udah pernah didengar baru bisa diresapi, hahaha..
Anywayy.. kali ini yang mau gua bahas adalah soal kerikil. Kalau kalian jalan kaki dengan memakai alas kaki yang terbuka, mau ngga mau pasti adalah kerikil yang nyempil masuk dan ngendon dengan tenangnya di bawah telapak kaki.
Keberadaan mereka ini sebenernya ngga sampai tahap melukai sih, cuman memang harus diakui kalau lumayan menganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan, terutama kalau harus berjalan jauh dan masih harus ditemani batu2 kecil ini :p
Ada 2 pilihan yang bisa dilakukan, pertamaa.. berhubung toh kerikil ini seperti gua bilang tadi ngga sampai melukai, jadi ya bisa saja kita membiarkan mereka tetap berada di sana dan meneruskan perjalanan walau mungkin sepanjang jalan itu sesekali kita mengernyit ketika kerikil itu terasa menusuk dan tak lupa sambil ngedumel donks karena keberadaan si penganggu ini, ahahahaha :))
Ataauu.. hal lainnya yang bisa dilakukan itu adalahh.. berhenti sejenak, melepas alas kaki kita, mengguncangkannya agar kerikil2 itu berhamburan keluar lalu memakai kembali alas kaki itu dan melanjutkan melangkah dengan senyum lebar menghiasi wajah karena sudah terlepas dari hal2 yang menimbulkan ketidaknyamanan ^o^
Dipikir2.. kerikil2 kecil ini mungkin bisa diibaratkan dengan hal2 kecil dalam hidup kita yang menimbulkan efek ketidaknyamanan yang sama seperti kerikil2 dalam alas sepatu kita itu. Hambatan2 ini sih ngga sampai melukai secara fisik walau secara emosional jelas menganggu, tapi ya karena ngga sampai menyebabkan luka berdarah, mungkin kita punya kecenderungan untuk membiarkannya tetap ada dalam diri dan hubungan kita dengan sesama.
Banyak yang menganggap bahwa 'berhenti', walau hanya sejenak, merupakan suatu langkah kemunduran. Padahal tidak bisa dipungkiri manusia itu sesekali ya tetap membutuhkan istirahat dan berhenti sejenak untuk merenungi apakah jalur yang ditempuhnya selama ini sudah benar.
Banyak di antara kita mungkin yang memilih untuk terus melangkah dengan kerikil dalam alas kaki. Padahal tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan menyingkirkan kerikil2 itu sebisa mungkin agar tidak ada ganjalan dalam langkah kita ke depan.
Dan lucu juga kalo dipikir2 dan memang ada benarnya apa yang dibilang pendeta gua (maap, gua lupa pendeta mana yang bilang ini, haha :p), kalau orang itu seringkali tersandung karena batu2 kecil, jarang bangets ada yang tersandung karena batu besar yang ada di depannya, hahaha..
Karena apa? Karena batu besar itu keberadaannya lebih mendapatkan perhatian, kita lebih bisa mengantisipasi dan berjaga2 supaya tidak sampai 'menabraknya'. Sementara batu2 kecil, seringkali diremehkan padahal mereka ini jumlahnya jauh lebih banyak dan lebih terbuka kemungkinan untuk bersinggungan langsung dengan kita :))
Hmm.. menarik yaa.. gua selalu senang ketika berhasil mendapatkan suatu 'pelajaran' dari hal2 yang ada di sekitar :D Semoga besok2 dalam perjalanan ngepos, ada hal lainnya yang bisa gua dapatkan ^o^
Senin 23/7 (9:00 pm)
-Indah-