Gambar diambil dari :
http://www.pollsb.com/polls/homeless
Topic starter : Selasa, 23 Agustus 2011 (10:47 pm)
Kemaren ini gua nonton serial "Law & Order" yang mana di episode yang bersangkutan itu lagi diceritakan tentang kematian seorang tunawisma.
Awalnya kematiannya itu disangka karena ditabrak mobil namun berdasar hasil otopsi diketahui penyebab utama terjadinya kematian itu lebih karena pendarahan dalam akibat dipukul, dan kecelakaan itu sendiri hanya 'mempercepat' aja.
Mulailah dilakukan penyusutan siapa yang memukuli orang itu hingga meninggal, berdasar keterangan para saksi akhirnya diketahui bahwa sebelon meninggal, tunawisma bernama Fish itu sempat berkelahi dengan sesama tunawisma lainnya, seseorang bernama Max yang badannya jauh lebih besar dari Fish.
Jadilah di persidangan itu beradu argumen tentang keberadaan kaum tunawisma itu sendiri yang menurut pembela dari sang terdakwa itu adalah kumpulan orang yang disisihkan dari masyarakat.
Kita berbicara banyak tentang bagaimana cara menolong mereka namun tetap saja ketika bersinggungan dengan mereka kita merasa jijik akan bau dan penampilan mereka.
Dalam salah satu sesi membela diri, si Max berkata, "I didn't choose to live this way, okay!"
Awalnya Max itu kerja di pembangunan kalo ngga salah, terus kalo suatu kecelakaan, dia menghabiskan tabungannya untuk biaya pengobatan dan sejak saat itu dia kehilangan satu per satu yang pernah dimilikinya sehingga kemudian hidup menggelandang.
Dunia di jalanan itu keras.. hal yang memicu Max hingga akhirnya memukuli Fish pun berawal dari keinginannya untuk ikut menikmati jeruk yang dimiliki Fish namun Fish tidak mo berbagi dan malah mengusirnya pergi walaupun Max meminta dengan sopan.
Tim penuntut bertanya, "Kenapa elo ngga pergi aja pas ngga dikasih jeruk ama si Fish?"
"Gua ngga bisa pergi begitu aja tanpa melawan, karena kalo gua pergi begitu aja setelah didorong ama si Fish, maka akan beredar kabar yang menjadikan gua sebagai sasaran empuk bagi para tunawisma lain untuk menindas gua.. ngga, gua ngga mau lagi jadi target!"
Gua jadi mikir..
Seringkali ketika melihat para pengemis di pinggir jalan, melihat para gelandangan itu.. mungkin aja hal paling sering melintas dalam pikiran kita itu adalah.. bahwa mereka itu pemalas, ngga mau kerja, maunya hanya menadahkan tangan aja menanti belas kasihan orang lain.
Padahal yaa.. tau apa sih tentang kehidupan yang harus mereka jalani untuk sampai ke titik di mana mereka berada saat ini? Tau apa kita tentang perjuangan mereka untuk ngga terus berada di posisi itu? Tau apa kita tentang perasaan mereka dalam menjalani hidup yang berasa mempermainkan mereka dengan memporakporandakan dan menjungkirbalikkan kenyamanan yang dulu pernah mereka alami?
Betapa mudahnya kita menuding mereka sebagai kaum pemalas yang tidak mau berusaha.
Seperti yang dikatakan oleh sang pembela dari terdakwa, "Berbahagialah kalian yang ketika pulang dari sini masih bisa kembali ke rumah dan menghangatkan diri dengan selimut, karena ngga semua orang memiliki 'kemewahan' seperti yang kalian dapatkan itu."
Bener juga yaa.. hal2 yang seringkali kita anggap biasa aja buat kita itu mungkin aja khan merupakan sesuatu yang luar biasa untuk orang lain..
Jadi balik lagi intinya adalahh.. sebisa mungkin hindarilah untuk 'menghakimi' kehidupan orang lain.. kalo mo memberi ya bagus, kalo ngga mau yaa jangan lantas mencap mereka macam2 juga, karena again.. seperti katanya Max yang juga gua setujui, ngga ada orang yang memilih untuk hidup seperti itu, andaikata mereka bisa memilih tentunya mereka akan lebih memilih menjalani hidup yang nyaman dan tenang yang ngga perlu bikin mereka was2 sambil menelan tatapan dan cacian yang ditujukan pada mereka.
Topic ended : Selasa, 23 Agustus 2011 (12:18 pm)
-Indah-