~when everything seems like it's falling apart, that's when God is putting things together just the way He wants it~ (unknown)
RSS

Monday, February 21, 2011

Private Practice : Where Do You Focus On?

 Gambar diambil dari :
http://www.tvrage.com/Private_Practice


Topic starter : Senin, 21 Februari 2011 (11:55 am)

Haduhh.. padahal udah mo nulis tentang ini tuh dari kapan tau tapii.. berhubung mood untuk nulis di blog lagi drop dead gorgeous jadilah ditunda ditunda dan ditundaaa muluu, huahahaha..

Dan sebenernya ngga tau dhee.. belakangan ini kok lagi males ngapa2in yaa, huhuhu.. tapii.. ini harus dilawan! Semangaaatt!!

Anywayy.. mendingan gua nulis dhe sebelon keburu lupa soal poin penting yang gua dapatkan dari serial yang satu ini yang bikin gua makin jatuh cinta tiap kali menontonnya!

Masih dari seri "Private Practice", kali ini di season finale, gua lupa dhe season 2 or 3 ya.. Pastinya sih jangan tanya gua tentang kaitan antar tokoh ataupun latar belakang tokoh2nya, haha, soalnya gua baru nonton mulai season ini and ngga tiap episode gua tontonin jadi sambil nonton sambil berusaha mengait2kan sambil menerka2 hubungan antara tokoh yang satu dengan tokoh lainnya.

Jadi ceritanya anaknya si Naomi itu akan melahirkan dan sepertinya hubungan antara si anak dengan si Naomi itu kurang githu baik and di awal2 kehamilan itu si Naomi sepertinya ngga setuju dengan kehamilan itu sehingga bukannya meminta tolong sang ibu untuk mengantarkannya ke rumah sakit ketika merasakan kontraksi, si anak ini malah menghubungi Dell.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, mobil yang ditumpangi Dell dan si calon ibu ini mengalami kecelakaan karena ada pengemudi mabok yang menghantam mobil mereka. Ahh, gua baru inget nama anaknya si Naomi itu Maya, kalo ngga salah :p

Maya terluka parah sementara Dell hanya mengalami luka luar.

Para dokter di rumah sakit (or klinik?) itu pada sibuk mengusahakan yang terbaik untuk Maya karena besar kemungkinan apabila Maya ingin tetap mempertahankan anaknya maka ia akan mengalami kelumpuhan sementara bila mereka berusaha menolong anaknya maka kemungkinan besar Maya tidak bisa diselamatkan.

Pilihan yang penuh dilema ini membuat pihak keluarga terpecah karena Maya sendiri tidak sadarkan diri sehingga tidak bisa ditanyakan kepadanya apa yang dia inginkan. Tapi untungnya mereka berhasil menyelamatkan keduanya.

Sementara sedang menunggu berita dari kamar operasi yang sedang melakukan operasi terhadap Maya, Dell tidak sadarkan diri dan harus segera dibawa ke ruang operasi karena dikuatirkan mengalami pendarahan otak. Operasi pun dilakukan segera dan Dell sudah kembali sadar hanya saja ia masih merasakan sakit kepala yang amat hebat yang membuat kepala rumah sakit menaruh curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan kecurigaannya terbukti benar, duhh.. gua lupa dhe tepatnya si Dell itu mengalami apaan tapi pastinya Dell harus kembali dioperasi hanya saja dokter bedah khusus yang harus menanganinya itu masih sibuk menyelamatkan Maya dan bayinya!

Dell sepertinya sadar bahwa usianya tidak panjang lagi, karenanya ia minta seseorang menjemput anaknya dan sambil memeluk gadis ciliknya, Dell mengatakan padanya betapa ia amat mencintainya dan walau ia sudah tidak ada sekalipun, akan ada keluarga dan sahabat2 yang akan menjaganya.

Dell pun dioperasi namun nyawanya tidak tertolong, hikss..

Ada satu perkataan si Naomi yang berkesan bangets buat gua, dia (kurang lebih) bilang begini : Kita itu terlalu fokus akan apa yang dialami Maya sehingga tidak ada yang merasa perlu untuk mengadakan pemeriksaan lebih lanjut akan luka yang dialami oleh Dell!

Hiks hikss..

Perkataan Naomi itu yang membawa gua kepada judul postingan kali ini, di manakah fokusmu berada?

Jangan2 selama ini kita berfokus pada hal yang 'salah'.. atau mungkin bukan salah sih, tapi lebih tepatnya dibilang bahwa kita terlalu fokus akan satu hal sehingga mengesampingkan sama sekali hal yang lainnya, padahal hal yang lainnya itu juga membutuhkan perhatian lebih dari kita!

Ntah kenapa gua kembali teringat akan postingan gua soal burung yang berkali2 menabrak jendela tanpa merasa perlu untuk berbalik arah dan terbang ke arah pintu.

Apakah sampai saat ini kita masih juga terantuk masalah yang sama berulang2?

Mungkin itu menandakan bahwa fokus kita perlu bergeser sedikit karena toh udah terbukti khan fokus di hal yang itu2 aja ternyata toh tidak memberikan titik terang dalam memecahkan permasalahan yang ada!

Mungkin saatnya mulai nengok ke kanan dan ke kiri atau mungkin sesekali menoleh ke belakang, dibanding terus menatap lurus ke depan yang berkali2 membentur tembok yang sama.

Mungkin ketika fokus kita mulai teralih, di sana kita bisa melihat ada "celah" yang bisa dilalui untuk keluar dari permasalahan yang kita hadapi saat ini, "celah" yang selama ini terlewatkan.

Hmm.. interesting lesson!

Thanks, Private Practice, atas beragam hal yang bisa dipetik dengan menonton aksi kalian di layar kaca :D

Btw, ntah kenapa gua nonton film ini jadi berasa nonton "Melrose Place", hahaha.. karena tokoh2nya itu saling bertukar pasangan :p Cuman yang gua suka adalah karena "pertukarannya" itu sendiri dilakukan secara "halus" and kesannya tuh "berkelas", wakakakakak..

Topic ended : Senin, 21 Februari 2011 (12:21 pm)

-Indah-

0 raindrops:

Post a Comment

thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)