gambar diambil dari :
http://www.123rf.com/photo_7989496_professional-camera-takes-pictures-the-film-strip-of-pictures-enter-through-the-lens-exclusive-desig.html
ada hal menarik ketika gua pergi ke kebaktian tengah minggu (ktm) semalam. sesuatu yang sebenernya udah sejak lama gua liat tapi baru semalam memberikan suatu 'pesan'.
pesan apakah ituu?
di ruangan yang dipakai untuk ktm, ada 2 macam layar yang digunakan untuk menyorot pembicara ataupun para worshippers ketika sedang puji2an yang biasanya disertai lirik lagu supaya kita bisa ikutan nyanyi kalau ngga hapal ama teks-nya. yang satu adalah layar televisi sementara satunya lagi itu layar, hmm.. apa ya namanya, tapi yang biasanya dipakai buat presentasi dengan ohp itu lhoo.. yah, you know what i mean khan? :p
menariknya, walau objeknya sama, warna yang ditampilkan di kedua layar itu amat sangat jauuh berbeda! layar televisi menampilkan gambar yang jauh lebih terang dan warnanya itu lebih mantaps sementara layar satunya itu cenderung suram dan tidak jelas.
what i found even more interesting adalah.. tampilan di kedua layar itu sama sekali berbeda dengan apa yang dilihat langsung oleh mata gua! ha!
malam itu sebuah pertanyaan bercampur dengan kesimpulan melintas dalam kepala gua.
sudahkah selama ini gua melihat sesuatu itu dari lensa yang 'benar'?
mau ngga mau gua jadi mengaitkan 'penemuan' gua malam itu dengan kejadian sehari2. betapa mungkin seringkali kita melihat 'kenyataan' itu bukan dalam porsi yang sebenarnya, tapi cenderung membesar2kannya atau malah justru mengaburkan artinya.
tampilan dari layar televisi itu mengajarkan gua bahwa apa yang terlihat oleh mata itu seringkali menipu. sesuatu yang terlihat gemerlap, wah dan *clingg* itu pada kenyataannya belum tentu semegah itu.
gua jadi teringat akan salah satu quote yang bunyinya kurang lebih seperti ini :
"we tend to see people happier than they actually are"
karena pandangan kita terbatas akan apa yang dilihat oleh mata, kita sama sekali ngga tau pergumulan yang ada dalam batinnya, pergulatan dalam pikirannya. terlebih, beberapa orang itu amat sangat pintar sekali menyimpan rapat2 apa yang sedang berkecamuk dalam hidupnya. sebuah senyuman yang terlihat di wajah, belum tentu merefleksikan apa yang ada di hatinya. dan terkadang, kita itu sering kali timpang dalam menilai, kadang kita hanya fokus pada sisi baiknya saja tanpa mau tahu soal sisi buruknya.
bukannya ngga bagus fokus pada hal2 yang positif, tapi konteks yang sedang gua bicarakan ini adalah dalam hal ketika kita membandingkan diri dan hidup kita dengan orang lain.
again, bukan maksud gua menekankan agar kita merasa superior, tapi lebih kepada.. kita itu terkadang punya kecenderungan membandingkan kelemahan kita dengan kelebihan orang lain, hahaha.. hal ini jelas kalau tidak ditindaklanjuti hanya akan menambah subur benih ketidakpuasan dalam hidup yang ujung2nya bisa membuat kita menjadi 'pahit', baik terhadap diri sendiri, orang lain ataupun dalam memandang hidup secara keseluruhan.
gua percaya dunia ini berjalan dalam sisi keseimbangan, di mana baik dan buruk itu hidup berdampingan, walau terkadang satu lebih menonjol tanpa perlu bersusah payah mencarinya sementara sisi satunya lagi mungkin perlu usaha keras untuk bisa menggalinya dan mengeluarkannya dari dalam kegelapan.
balik ke soal layar.
kalau layar televisi itu cenderung membesar2kan, membuat sesuatu terlihat lebih 'wah' dibanding kenyataannya.. layar yang satunya lagi justru kebalikannya, sesuatu yang 'bagus' bisa jadi malah terlihat amat tidak menarik ketika ditampilkan di layar ini, dengan warnanya yang suram dan tidak tajamnya objek gambar, duhh.. membuat gua mengaitkannya dengan pandangan hidup yang pesimis, huahahahaha :p
iya lhoo.. kalau kelamaan ngeliat tampilan di layar ini, sedikit banyak akan mulai merasa kalau hidup ini kok sepertinya ngga ada bagus2nya yaa.. walaupun tetap 'berwarna' tapi warnanya itu cenderung kusam, ibarat melihat menara Eiffel di malam hari dari jendela yang udah setahun lebih sama sekali ngga pernah dibersihkan, ahahahaha.. ayo coba dibayangkan dulu and abis itu bilang ke gua apakah Eiffel yang dilihat itu masih terlihat mempesona kalau dilihatnya melalui jendela yang 'kotor' itu? :))
mau ngga mau gua jadi teringat lagi akan perumpamaan soal gelas yang setengah penuh, atau setengah kosong itu lhoo.. di mana lama2 gua malah hanya melihatnya sebagai gelas yang berisi setengah aja, tanpa embel2 penuh ataupun kosong di belakangnya, hahaha..
see things (or people) for who they really are, not for what we wish them to be
somehow that night.. that quote finally made sense to me, hahahaha :p
jadi kembali ke pertanyaan awal, sudahkah kita melihat sesuatu itu dari balik lensa yang 'benar'? yang sudah dibersihkan dan bisa kita percaya akan menampilkan sesuatu itu sesuai apa adanya, tanpa ada efek tambahan yang cenderung membuatnya terlihat lebih bagus dari aslinya ataupun yang cenderung mengecilkan nilainya yang sebenarnya?
dan seperti deddy corbuzier sering bilang di acara hitam putih, "and that's a question of life", haha..
and demikian juga akhir postingan gua ini.. awalnya gua mau memasukkannya dalam kategori 'sunday messages' tapi dipikir2 isinya itu lebih general jadi gua ganti jadi kategori 'celoteh clara' aja dhe, walau untuk ukuran 'celoteh clara', somehow gua ngerasa kurang 'ngoceh', hahahaha.. mau memasukkannya dalam kategori 'conclusion of the day', khan gua memulainya dengan 'pertanyaan'. hahaha :p
*bribets amat ngebahas yang ngga 'penting' (buat orang lain :D)*
okee dokee.. i see you again when i see you :)
kamis 28/3 (7:45 am)
-Indah-
3 raindrops:
Gue heran ama loe ndah, selalu ada ide buat posting
seperti "pohon meranggas" juga yang skrng ini. Loe bijaksana sekali. Kebalikan dari gue nggak ada ide sama sekali, hikz..
Ndah Multiply kok nggak bisa di buka, katanya mau ditutup yak! multiply skrg ditutup yak?
haaii, Suton, akhirnyaa mampir ke sini juga, haha :)) soal multiply, wah, gua udah lama bangets ngga ngecek, tapi emang kalau ngga salah inget dari sejak desember 2012 lalu sih udah ngga ada fitur journal lagi, tapi ngga tau juga jurnal yang lama masih bisa diakses apa kaga :D
Iwan.. terima kasih udah membaca dan salam kenal juga :)
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)