Gambar diambil dari :
http://dbcs.typepad.com/lifeatwork/time_management/
Beberapa hari lalu gua membaca quicknote (semacam update status di FB) temen gua yang bikin gua mesam mesem sendiri karena beberapa menit sebelum membaca pesan dia itu, gua baru aja selesai membuat postingan di blog gua yang kurang lebih membahas hal yang sama mengenai waktu Tuhan yang selalu 'pas' dan tidak pernah terlambat.
Terkadang memang dalam masa penantian itu rasanya kok lamaaaa sekali ya baru Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menolong kita. Masa sih selama ini Tuhan ngga menyadari betapa kita udah sedemikian 'menderita'-nya menghadapi segala cobaan ini? Masa sih Tuhan belum juga 'tersentuh' oleh segala airmata yang turun dari kedua mata kita? Apa iya Tuhan ngga mendengar doa2 yang kita panjatkan tiap saat, tiap hari?
Ya, memang.. waktu Tuhan itu ngga sama dengan waktu manusia. Tapi ketika kita menoleh ke belakang, barulah kita menyadari bahwa waktuNya itu memang yang paling tepat, tidak terlampau cepat dan tidak terlambat.
Ada ayat dalam Alkitab yang dibuat jadi lagu, lupa diambil dari kitab mana tapi kata2nya seperti ini..
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan kepadaNya
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sebab Tuhan menopang tanganNya
TanganNya.. tanganNya
Sebab Tuhan menopang tanganNya
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sebab Tuhan menopang tanganNya
Coba dibaca lagi dhe lirik di atas dan resapi di bagian "apabila ia jatuh, tak sampai tergeletak", naahh.. itu dia! Mengikut Tuhan bukan berarti kita tidak akan pernah terjatuh! Tapi saat kita terjatuh sekalipun, kita tidak akan tergeletak dan dibiarkan sampai sama sekali tidak berdaya karena tanganNya menopang kita dan ketika kita ada di dalam tanganNya maka yakinlah bahwa kita pasti akan kembali 'naik' :)
Satu hal yang gua rasakan dalam mengikuti kebaktian2 belakangan ini.. entah ya, apa hanya perasaan gua atau gimana, tapi gua merasa setidaknya di gereja yang gua ikuti, mereka itu hanya mempersiapkan 'jemaat' untuk sukses dan tidak mempersiapkan mereka bagaimana menghadapi ketika doa tidak terjawab, ketika rencana berantakan, ketika hidup terasa dijungkirbalikkan.
Gua selalu merasa ngga sreg ketika di bagian doa itu pendetanya mengulang2 hal yang sama dari minggu ke minggu, "Jemaat (gereja tempat gua beribadah) tidak ada kemandulan, tidak akan mengalami kebangkrutan, (dan lain sebagainya)".
Bukannya berarti gua berharap mandul or bangkrut juga sih, hahahaha.. cuman gua mikir.. dalam segala hal yang menurut manusia merupakan sebuah 'kejatuhan' dalam kehidupan, Tuhan justru bisa memakai kondisi itu dalam menunjukkan kebesaranNya, iya khan?
Tidak mempunyai anak tidak selalu merupakan 'kutukan' karena ada berkat2 tersendiri yang mungkin hanya dicurahkan bagi mereka yang tidak mempunyai keturunan.
Ahh.. membahas tentang "God's perfect timing" ini mau ngga mau bikin gua teringat akana apa yang dialami teman gua, betapa memang waktuNya itu yang paling 'pas', tidak terlambat sehingga menyebabkan teman gua mungkin merasakan kesedihan menghadapi hari bahagia adiknya, dan tidak terlalu cepat sehingga mungkin rasa bahagia itu telah memudar ketika hari H akhirnya tiba, just exactly at the very right time ;)
Ain't He great? Walau mungkin dalam masa2 penantian ini waktuNya terasa lamaa sekali.. I'm sure when we look back in time, we can always see that He's never too late ^o^
Selasa 19/6 (8:37 am)
-Indah-
0 raindrops:
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)