Gambar diambil dari :
http://www.wallpapergate.com/wallpaper26484.html
Berhubung makin lama gua makin percaya bahwa ngga ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, karena itu pulang kadang jadi lebih memperhatikan suatu kejadian dengan lebih seksama, terkadang bukan dengan sengaja memperhatikan juga sih tapi lebih secara otomatis.
Seperti misalnya ketika hari Minggu yang lalu gua menonton sekian menit terakhir salah satu episode dari "Private Practice" musim ke-5 kalo ngga salah, ada adegan yang bikin gua berasa gimanaa githuu.. cuman karena nontonnya cuman menjelang menit2 terakhir jadi kurang mendapatkan gambaran utuh mengenai keseluruhan cerita.
Ehh.. you know what, hari Senin-nya gua berkesempatan menonton utuh episode yang bersangkutan, and not only that, gua juga nonton episode sebelonnya, hahahaha.. berarti, mungkin memang ada sesuatu yang perlu gua perhatikan dan simpulkan dari adegan yang gua tonton itu :)
Gua ceritakan secara garis besarnya ya karena berhubung gua juga ngga terlalu ngikutin serinya, gua ngga tau juga apa yang melatarbelakangi hingga sampai pada kejadian yang gua tonton itu.
Jadi begini ceritanya, si Amelia Shepherd yang adalah mantan adik ipar Addison, sedang terlibat asmara dengan seorang pecandu obat2an. Amelia mempunyai 'sejarah' sebagai pencandu alkohol tapi sekarang kecanduannya itu selain kambuh, juga merambah ke obat2an yang dia suntikkan ke dalam tubuhnya, sejak berpacaran dengan pria rupawan dengan bodi yang bagaikan model pakaian dalam pria.
Para dokter lainnya kuatir akan kondisi Amelia, walau mereka juga pada awalnya ngga yakin kalau Amelia terlibat obat2an karena ketika dia muncul di hadapan mereka, sepertinya Amelia baik2 saja. Hanya Charlotte, yang (sepertinya juga) mantan pecandu yang bilang bahwa Amelia sedang dalam keadaan teler ketika bertemu mereka. Atas kesepakatan bersama, mereka meminta seseorang dari tempat rehab untuk datang dan mengevaluasi kondisi Amelia.
Sedikit lagi Amelia udah mau mengiyakan ajakan untuk rehab tapi si kekasih pecandunya datang dan Amelia memilih pergi bersamanya dengan mengabaikan teman2 yang menyayangi dan memedulikan keselamatannya.
Malam harinya ketika bersiap untuk tidur, kekasihnya Amelia bilang, "Andai saja aku punya teman2 yang peduli akan keadaanku seperti teman2 yang kamu miliki, mungkin hidupku tidak akan seperti ini, luntang lantung tanpa tujuan hidup yang jelas."
Pria itu terdiam sejenak lalu menatap Amelia dalam, "Bagaimana kalau kita berdua masuk rehab? Bagaimana kalo kita berdua berusaha untuk kembali bersih? Aku ingin membina rumah tangga bersamamu, memiliki kehidupan yang normal lalu kita akan mempunyai anak. Bagaimana menurutmu?"
Amelia membalasnya dengan ciuman, "Ya, ya, aku mau." Pria itu lalu menatap beberapa butir obat yang masih tersisa lalu dia bilang, "Lebih baik kita membuangnya."
Amelia pertama merasa sayang, "Gimana kalo kita pakai aja, untuk terakhir kalinya?"
Kekasihnya itu menolak, "Jangan, lebih baik kita membuangnya," lalu pria itu beranjak ke kamar mandi dan keluar lagi, masih memegang kantong plastik yang sama, "Tapi bener juga katamu, mari kita menggunakannya untuk yang terakhir kali."
Dan pria itu menyuntikkan obat itu ke lengan Amelia yang hanya butuh sekejap untuk kemudian melayang dalam kenikmatan semu, kenikmatan sesaat yang harus dibayarnya mahal karena ketika terbangun, Amelia menemukan kekasihnya itu telah meninggal karena overdosis!
Huaa.. nonton adegan ini tuh berasa campur aduk, kadang berasa kok ngga adil bangets sih, mereka khan udah mau mulai hidup bersih dari obat2an, kenapa juga ngga dikasih kesempatan?
Tapi terkadang, bukankah hidup itu demikian adanya? Tentu saja di antara banyak kesempatan yang pertama yang kita lewatkan, mungkin kesempatan berikutnya akan menghampiri kita lagi. Tapi mungkin juga.. tidak akan ada yang namanya kesempatan kedua.
Amelia 'beruntung' masih mendapatkan kesempatan 'kedua'. But we might not be that 'lucky', setiap tindakan membawa resiko sendiri. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita akan berakhir.
Tentang 2nd chance ini sebenernya adalah kesimpulan kedua gua sih karena awalnya yang melintas pertama kali selesai menonton episode ini adalah, "your very last shot might be your very end," belon bisa disimpulkan dengan lebih jelas juga, haha..
Tapi setidaknya, bagi yang sedang berada dalam belitan obat2an.. hmm.. susah juga ya, karena dalam kondisi seperti itu mungkin mereka ngga bisa berpikir jernih, jadi semoga saja orang2 di sekitar kalian cukup peduli dan mau menolong kalian agar bisa kembali menjalani hidup tanpa tergantung obat2an.
It's always nice to see a movie or series that give something to think about, long after it's ended :)
Selasa 26/6 (1:44 pm)
-Indah-
1 raindrops:
Season 5 kan itu?
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)