~when everything seems like it's falling apart, that's when God is putting things together just the way He wants it~ (unknown)
RSS

Friday, December 18, 2009

Watch Your Language


Gambar diambil dari :
http://msnbcmedia.msn.com/i/msnbc/Components/Art/BUSINESS/061109/VLG_FoulMouth.jpg

Topic starter : Jumat, 18 Desember 2009 (8:30 am)

Hmm.. dipikir2 gua itu emang termasuk orang yang ribets dalam berteman yaa, ahahaha..

Makanya kadang heran juga yaa kok temen2 gua pada tahan being around me :p

Makasih yoo buat yang masih stick around ;)

Well.. I love my friends, I love being around them, I love sharing with them.

But.. I still need my own space.

And tetepp.. no matter how close we are, there are still some things I can't accept, toleransi gua ke mereka mungkin lebih besar dibanding ke orang2 lainnya yang ngga masuk kategori temen deket, tapi yaa emang kalo pada dasarnya gua ngga suka akan hal ituu.. siapapun yang melakukannya ya tetep aja gua ngga suka.

Jokes are supposed to be something funny, not offensive.

Walaupun sebenernya batasan antara sesuatu yang lucu and menyinggung itu juga sebenernya ya samar2 seeh, ahahaha.. karena ngga bisa dipukul rata buat semua orang :p

Aaanndd.. pretty much depends on our moods as well, iya ngga seeh? Eeh, ngga hanya soal mood seeh, tapi tergantung the way we see things juga :D

Karena gua pernah ngalamin ama temen gua dulu.

Things that we used to joke about became something that was sensitive enough to be joked :p

Salah siapa?

Again.. kenapa musti ada yang salah sih?

Intinya ya karena I've changed and she has changed.. jadi yaa musti nyari another common things to share again..

Eh btw, sekedar warning.. gua kalo mosting emang suka ngga nyambung sih, D, ahahaha :p

Lanjutt..

Again, no matter how close we are, there are still certain things I cannot accept, ada banyak kata yang menurut gua "terlarang" untuk diucapkan.

Kalo cuman sekedar melintas di pikiran elo sih, bodo amat dhee, huehehehe.. toh gua ngga tau ini and I know it for sure bahwa mengendalikan pikiran itu susaaaahh bangetss..

Masih banyak pikiran2 negatif yang suka seliwiran dalam otak gua tanpa permisii..

But I do think we need to be able to control on our tongue or our fingers, depend on which media we use to speak our mind.

Gua inget dulu temen gua pernah nyebut kata "gigolo" ketika lagi cerita soal kekesalannya terhadap temennya.

Gua bilang ke dia kalo gua ngga suka.

Kata itu punya makna yang negatif, and itu bukan sekedar umpatan kasar macam "brengsek" yang saking udah biasanya didengar jadi ngga terdengar kasar lage :p

Jadii.. hanya karena elo kesal, elo jadi menggunakan kata itu? Hmm..

Gua udah pernah bilang khan kalo gua gampang ngga sreg-an ama sesuatu? Ini termasuk salah satu yang bikin gua ngga sreg, huahahaha.. padahaaall.. gua kenal ama yang disebut "gigolo" juga kaga :p

Cuman menurut gua mengatakan "gigolo" buat seseorang itu kasaaaarr..

Balik ke soal jokes tadi.. jokes are supposed to be something funny, not offensive!

That is why I never like rude jokes!

Karena buat gua mereka itu kasar.. walaupun "dibalut" dan "dikemas" sebagai lelucon, tetap aja itu kasar.

And sometimes it's interesting betapa banyak dari kita mencoba untuk "bersembunyi" di balik "lelucon" untuk menyatakan pendapat kita.

Ketika seseorang melontarkan rude jokes tentang kita, pas kita confront dia, "Kenapa elo bilang githu tentang gua?"

Mereka sambil cengengesan bilang, "It's just a joke, alright? Nothing serious.. jangan terlalu diambil hati donk ahh!!"

Jokes mbah-muu!!

You're responsible of what you say.

You say what you say, kenapa ketika di-confront elo malah bersembunyi di balik kata2 yang elo ucapkan?

Why don't you just say what you really mean, eh?

Which reminds me akan salah satu temen gua yang demeeenn bangets mosting kata2 mutiara di FB yang kadang kalo gua suka iseng tergelitik pengen nanggapin, gua suka komen di statusnya ituu, ehh.. tanggapan dia cuman, "Ini gua denger dari pendeta gua.", atau "It's just a say, Indah.", dllsb githu dhe yang pada intinyaa.. dia ngga nanggapin apa yang gua tanyakan.

Padahal sebenernya yang gua tanyakan itu adalah.. apa pendapat dirinya akan apa yang dia tulis? Gua ngga peduli ama pendapat pendetanya, karena toh gua kenal juga kaga :p But I'd like to know my friend's opinion akan apa yang dipejengnya ituu.. Karena by knowing her opinions, gua bisa lebih mengenal dirinya lebih lagi.


Gua juga suka ama kata2 mutiara and I have my own opinion akan quotes2 favourite gua itu, tentang kenapa gua suka, bagian mana yang gua setujuin and mana yang ngga.

Ngga salah toh kalo gua hanya suka sebagian? Otree2 it's toh kalo gua punya pendapat yang beda? Kenapa harus jadi masalah, iya ngga? Karena toh gua ama tuh orang yang bikin quotes emang orang yang berbeda so wajar aja kalo kita punya pola pikir yang beda yang amat mungkin dipengaruhi oleh pengalaman hidup kita khan?


And part seperti itulah yang pengen gua tau dari temen gua karena I don't think we love something randomly :p


And by knowing the reasons why, we actually learn more about ourselves, our own likes and dislikes ;)


Oh well.. maybe gua itu terlalu punya banyak pendapat akan banyak hal, huahahahaha.. kadang untuk satu hal yang sama pun gua bisa punya pendapat yang berbeda yang kadang bikin gua bingung sendiri mana yang lebih gua "pegang" :p


Balik ke soal jokes.


Temen gua yang ngambil kuliah di bidang Psikologi pernah bilang ke gua, "Kadang kita itu lebih jujur ketika sedang becanda."

I know..

That is why I never like rude jokes, karena di balik lelucon itu tetap tersimpan sebuah kejujuran yang terselubung yang pengen diungkapkan oleh sang pelempar lelucon tapi ngga berani disampaikannya secara gamblang karena takut menyinggung sang pendengar.

Ada satu kata lagi yang gua ngga suka, homo.

And temen gua pernah mengucapkan hal itu tentang one of my family, bukan dalam pernyataan tapi lebih ke arah kalimat menggantung ngga jelas.

Gua marah ke dia.

It ain't funny, at all!

Di satu sisi gua ngertii.. kondisi yang sedang dia alami pada saat ituu, gua ngertii.. and gua udah nahan2in diri setiap kali jalan2 ke mall semua cowok itu terlihat seperti homo di matanya dia.

Itu aja sebenernya gua udah sebel ngedengernya. Tapi gua diam karena ya itu tadi.. gua ngerti kenapa dia bisa jadi kaya githu.

But when it comes to my family, heyy.. I need to draw some lines yang ngga boleh elo langgar, no matter how close we are!

You might be my very closest friends ever.. but kalo elo mess with my family, gua ngga akan ragu2 meninggalkan elo!

It's not an appropriate word to say about someone yang elo bahkan ngga tau githu lho.

Cuman sekedar omongan kosong tanpa bukti yang jelas?

Apa elo ngga bisa cari kata yang lain yang lebih "halus"?

Atau ngga.. ada hal yang lebih baik elo lakukan sih.. lebih baik elo telan aja tuh kata2 sebelon sempet elo lontarkan ke depan gua!

Ada satu hal yang gua sesali saat ituu..

Aaarrrggghhh.. kenapa abis itu gua ngga langsung ninggalin dia ajaaa!!

Huahahaha..

Coba kejadiannya sekarang, gua pasti langsung cabut ninggalin diaa..

Sayang itu kejadiannya pas gua masih 20an yang mana sisi ngga enakan gua itu masih gedeee bangets :p

Walau gua marah and kesel ama diaa.. in a wayy abis ngungkapin ketidaksukaan gua itu, gua jadi ngga enak sendiri karena udah bikin suasana jadi ngga enak, huehehehe..

Sebenernya ya boo.. gua lagi mikir2..

Kenapa kita harus marah ketika orang mengatakan hal2 yang buruk tentang diri kita?

Atau kenapa kita harus sedih mendengarnya?

Apa karena in a way kita ngerasa ada benarnya apa yang mereka omongin? Atau justru karena kita ngga ngerasa seperti itu?

Gua kadang mempertanyakan kepada diri gua sendiri.. kenapa gua ngerasa perlu untuk "meluruskan" pendapat orang lain tentang diri gua yang gua pikir mereka salah menilai gua?

Why is it matter so much to me tentang apa yang mereka pikirkan tentang gua?

Sekarang gua berusaha untuk lebih cuek sih..

Sutralah.. elo mo mikir apaan ya terserah. I know who I am (setidaknya lagi berusaha seperti itu, ahahaha) and whatever you think of me, won't change who I am anyway :p

Kemaren sore tiba2 gua kepikiran gini :

"Our words are somewhat the reflections of our souls.. so when we talk bad things about others, we actually reveal more about ourselves than the ones we talk about ;) *soo watch your tongue (and fingers), Indaahh! :p*"

Bukannya itu bener ya?

Ketika kita membicarakan keburukan orang lain dengan berapi2, bukannya secara ngga langsung kita itu udah mengungkapkan sisi diri kita yang suka membicarakan keburukan orang lain?!

Huahahahaha :p

Makanya sekarang gua menghindari nonton acara infotainment karena kalo nonton ituu kadang suka ngga tahan untuk ngga komentar menonton tingkah pola para selebritis yang kadang suka aneh bin ajaib ngga penting itu, ahahahaha..

I've known that side in me.

And dengan tetap menonton infotainment, gua akan semakin menyuburkan sisi diri gua yang suka menggunjingkan orang, and buat apa? Mustinya gua mengurangi kadar itu khan karena ini khan bukan sifat yang baik yang mana harusnya ya dibuang and bukan malah dipelihara :p

Banyak orang yang mungkin belon menyadari kalo what we are inside itu disadari or ngga, tercermin in every little thing we do or say in each and every little way :D

Jadi jadii.. be careful aja dhee..

Just pay a little bit attention on your surrounding and elo pasti akan bisa menangkap bahwa apa yang gua katakan itu bener *sok tau :p*

Okee dokee.. time to go shopping with my Mamii ^o^

Have a nice looong wiken all ;)

Topic ended : December 18, 2009 (9:46 am)

-Indah-
the soul traveller

5 raindrops:

- said...

Saya termasuk yang tidak mudah menganggap sesuatu itu joke. Kalau ada orang teriak "dasar budek" saya selalu menganggapnya serius :D

Indaaah... Coba cek kalimat "balik ke soal" di setiap entrimu. Lalu hitung. Berapapun jumlahnya, itu adalah jumlah yang sama saat dirimu "melenceng" dan berusaha kembali lagi ke "track". Keren!

tuteh said...

Hehehe...kalo saya ini mungkin sebaliknya, sis :D yaaa tapi harus dalam konteks :D kalo emang becanda ya apapun saya anggap canda'an. Tapi kalo nggak ada angin, nggak ada hujan tau2 ada omongan kasar mampir ke saya... yuk mari nih telapak di pipinya :D

-Indah- said...

Ekaa.. hehehe, kalo gua kadang masih tergantung ama suasana hati, Kaa.. kalo lagi happy2 mah kadang lelucon ngga lucu sekalipun bisa bikin gua ketawa ketiwii and ngga nyadar kalo mungkin maksudnya nyindir.. sementara kalo mood lagi gloomyy.. waahh, bisa cepet sensi dhe aww.. ahahaha :D

Aww aww.. berartii berartii.. gua sering bangets yaa kalo bikin postingan itu melenceng, huahahaha.. jadi maluu, hihihi..

~.*.~

Tutehh.. wakss.. langsung main telapak tangan yaa, udah kaya laguu, ada bekas tanda merah di pipii, hihihi.. gua lupa yang nyanyi siapaa :p

keisa said...

Ada sifat burukku yg waktu demi waktu masih tetap berusaha kuperbaiki, aku termasuk penyimpan orangnya (mending harta karun yg disimpan, nah..ini...).

Kalo saja apa yang saya imani tidak sedemikian keras hukumnya tentang hal "memaafkan", mungkin saya salah satunya dijejeran orang terkeras kepala yang pernah ada.

Untuk menghindari itu semua, saya harus adil, jangan buat orang tersinggung sebisa mungkin...dgn kata2 saya..

saya baru mengevaluasi, ternyata seseorang itu bisa menjadi kasar dan sanggup menjadi sgt kasar saat dia ditekan (merasa tertekan). Menurutku, ya jangan kita buat orang tertekan dgn kata-kata kita biar kita gak diperlakukan kasar.

Kembali lagi soal bercanda, sejauh kita sama2 nyaman dgn cara bercandaan kita dgn orang tsb...silahkan...bercanda itu perlu ;-).

Saya mengutip kotbah Pak Jeffry yg pernah dengar dulu...katanya gini:

"Tunjukkan aku sahabatmu, maka aku akan tau siapa kamu"

saya mungkin termasuk orang yg gak demen basa basi, jadi kalo menurutku gak cocok dgn cara bercanda ato pertemanan seseorang, ya, aku ambil jarak...terlepas dikira pemilih ato gak mau gaul, gak terlalu mikirin, tapi aku pribadi harus tegas dgn diriku, aku gak mau menyerap (kebagian) energi negatif dari hubungan pertemanan yg tidak sehat...


seppp...mari kita sama2 saling mengingatkan kalo ada kata berlebih...thanks buat topik diskusinya ya...;-)

-Indah- said...

Emmannuellyy.. ouucchh.. gua tertohok juga neehh.. karena gua juga kayanya sih rada susah memaafkan karena itu otak gua lebih gampang melupakan, ahahahaha :D

Yupp.. itu bener bangets, tekanan kadang mengeluarkan sisi kasar seseorang walau kadang ada yang cuman perlu towelan udah langsung kasar, ada yang perlu sampai disodok2 baru keluar kasarnya, ahahaha.. tapi kita semua punya sisi itu dalam diri kita.

Setujuu.. becanda emang perluu.. tapi tetap perlu ada batasan2 rambunya, bukan? ;)

Hmm.. menarik dhe.. gua sering dengar kalimat itu, bahwa sahabat kita itu menunjukkan siapa diri kita.. huaa.. berartii berartii.. saatnya ganti sahabat?

*menangkap pesan yang salah*

Woww.. Emmanuellyy.. mantaps sekali tuh! Kalo gua kadang tetap aja suka berasa sayang melepaskan orang dari kehidupan gua walau kadang dengan beberapa gua ngerasa hubungan pertemanannya udah ngga sehat seeh, huhuhu.. musti belajar untuk mulai lebih tegaass!!

Thanks ya atas sharing and komennyaa ;)

Happy Sabtuu ^o^

Post a Comment

thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)