~when everything seems like it's falling apart, that's when God is putting things together just the way He wants it~ (unknown)
RSS

Sunday, June 27, 2010

Celoteh Clara : Ketika Telunjuk Sibuk Mengarah Pada Orang Lain

Gambar diambil dari :
http://photos-g.ak.facebook.com/photos-ak-snc1/v322/156/3/1074523667/n1074523667_121934_3082.jpg


Topic starter : Minggu, 27 Juni 2010 (9:52 pm)

Ketika telunjuk kita sibuk mengarah pada seseorang, apa kabar dengan tiga jari lainnya yang mengarah pada diri kita sendiri yaa? :p

Kenapa tiga dan bukan empat? Coba dhe perhatiin lagee.. jempol itu sebenernya pendukung pasif-nya si telunjuk lhoo, huahahaha.. malah kadang gua curiga kalo si jempol itu yang justru otak di balik telunjuk mengarah pada seseorang, ahahaha.. karena you know, dari 5 jari yang ada itu khan hanya jempol aja yang posisinya berbeda sendiri dibanding yang lainnya!

*malah dibahas, ahahaha*

Pasti pernah dengar khan peribahasa tuh yang bilang bahwa "Kuman di seberang lautan keliatan tapi gajah di pelupuk mata ngga keliatan".

Walau yaa.. kalo mo defense seehh..

Yaa jelas aja gajah di pelupuk mata mana keliatan, ahahaha.. karena gua pernah tuh yaa percobaan menaruh bolpen di batang hidung sehingga mepet bangets ama mata.

Nah nahh.. I knew something was there.. tapii.. gua kaga bisa ngeliat dengan jelas apa yang menghalangi pandangan mata gua karena ya ituu.. terlalu dekat ama objek..

Tapii.. itu pembahasan yang lain, tentang perlunya membuat jarak antara diri kita dengan masalah sehingga kita bisa melihat 'masalah' itu dengan lebih jelas karena terlalu mepet sama sumber masalah itu bisa mengaburkan pandangan apalagi kalo esmosi udah terlibat di dalamnya, uhuyy.. dijamin susah mikir dengan jernih.

Anywayy.. ya ya yaa, mari kita kembali ke topik!

Soal gajah dan kuman ituu.. lebih berkaitan dengan hal betapa kita segitu gampangnya melihat kesalahan dalam diri orang lain dan seakan "buta" dalam melihat kesalahan yang kita buat sendiri!

Kenapa gua jadi pengen membahas topik ini?

Karena gua gerah boo.. akan berita yang terus menerus dihembuskan hampir sebulanan ini di berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Apalagi kalo bukan menyoal kasus video panas walau ngga melibatkan kompor, huahahaha :p

Satu pelajaran penting bangets dari kasus yang masih juga hangat dibicarakan walau udah lumayan lama dibicarakan ini adalah..

Betapa mudahnya tangan dan mulut yang sama yang dulu bertepuk tangan dan bersorak sorai melontarkan eluan dan pujian kini berubah fungsi menjadi menuding dan mengeluarkan caci maki!

Terima kasih atas pelajarannya, yang kembali mengingatkan bahwa memang benar jangan bergantung pada manusia karena manusia itu amat sangat mudah sekali berubah hati!

Sekarang gua mau tanya pada pihak2 yang sibuk mengarahkan telunjuk mereka kepada ketiga pelaku video tersebut..

Ehemm.. gua pengen tau dhe aww.. karena aslii gua penasaran.. seberapa banyak sih di antara kalian2 yang udah menonton tayangan tersebut yang menontonnya atas dasar paksaan, desakan ataupun tekanan dari pihak lain?

Hmm?

Coba yang menonton karena terpaksa, tunjukkan jari kalian, gua pengen liat ada berapa banyak githu lhoo..

And setelah nonton dan kalian menjadi marah.. apa sebenarnya dasar kemarahan kalian?

Kalian bilang mereka merusak moral bangsa? Merusak mental anak2?

Hmm..

Buat para orangtua yang "kuatir" anak2 kalian menonton tayangan video tersebut.. gua pengen tau, emang kalian benar2 mengira itu tayangan pertama yang ditonton oleh anak2 kalian?

Dan ketika kalian sibuk menyalahkan para pelaku yang dituduh mencemarkan anak kalian..

Ke manakah kalian sehingga anak kalian itu bisa mendownload dan menonton tayangan2 itu? Ke mana kalian ketika anak2 kalian sibuk mendekam di warnet, mungkin bersama dengan teman2nya?

Dan *ehem* don't you think your children learn it somewhere? :p

Gua ngga bilang apa yang dilakukan para pelaku itu benar adanya, karena apa yang mereka lakukan itu dipandang dari sudut agama itu ya jelas dosa.

Tapii.. itu urusan mereka ama Tuhan. Karena on judgement day nanti, kita hanya akan bertanggung jawab pada perbuatan kita masing2.

Buat kalian yang marah2 itu.. coba donks sesekali tanyakan ke diri kalian sendiri.. kalian itu sebenernya marah ke mereka atau ke diri kalian sendiri sih karena ngga bisa menahan diri buat ngga menonton tayangan itu?

Karena kita bukan tidak punya pilihan!

Kita mempunyai pilihan, untuk menonton video itu atau tidak.

Untuk menonton pembahasan mengenai hal itu atau tidak.

Untuk turut bergunjing meramaikan dan menghangatkan suasana atau tidak.

Jangan bersikap seolah2 kita ini sama sekali ngga diberi pilihan!

Dan ada satu.. ada satu hal yang juga penting yang seringkali kita lupakan..

Ketika kita menuding mereka, ketika kita mengarahkan caci maki ke arah mereka.. kita lupa bahwa saat itu kita sedang "menghakimi" mereka padahal perihal menghakimi itu adalah hak Tuhan!

Daripada sibuk ngurusin "dosa" orang lain, mendingan khan kita membenahi diri sendiri karena selama masih di bumi ini khan kita akan selalu menghadapi godaan dosa.

Ngomongin kejelekan orang lain itu dosa juga lhoo.. cuman seringkali ngga nyadar aja, ahahaha.. untuk yang satu ini emang rada susah sih untuk ditinggalkan sepenuhnya, huehehehe, sesekali waktu itu pasti selalu timbul godaan untuk talk bad about others :p

Kenapa ya orang itu suka bergosip?

Apa karena kita merasa diri kita itu lebih baik dari orang lain? Apa kita senang ketika orang lain tertimpa masalah?

Kenapa ya kita senang mereka terkena masalah?

Karena dengan demikian we feel better about ourselves?

Tapii.. apa itu landasan yang benar?

Kalo terus menerus dibiasakan seperti ini, apa kita nantinya ngga terus menerus mencari kesalahan dan kesialan orang lain setiap kali kita merasa buruk mengenai diri kita sendiri, yang mana pada akhirnya ngga membuat kita memperbaiki diri tapi malah sibuk mencari mereka yang di mata kita itu lebih buruk dibanding diri kita, huahahaha..

Kalo siklus ini terus berulang, apa masih perlu heran kenapa dunia ini kok makin lama semakin dipenuhi dengan orang2 yang lebih jahat? :p

Huff..

Hidup di dunia ini terkadang banyak seluk beluknya yaa.. and banyak kelokan serta persimpangan jalan yang membuat kita terkadang termangu dan bingung mo milih jalan mana yang harus kita tempuh.

Be picky dalam memilih apa yang mau kita masukan ke dalam otak dan pikiran karena percayalah sekali udah masuk ituu.. butuh waktu yang lamaa bangets buat bener2 bisa melepaskan diri darinya, kecuali kalo udah terkena amnesia, wakakakak :p

And ya ya yaa.. as always gua ngerasa kok bahasannya campur aduk gini yaa.. sebenernya pas nulis ini juga masih belon berasa nemu kaitan dan simpulan yang pas sih dalam mengolah postingan yang satu ini..

Tapii.. kalo kelamaan ngendon di otak itu cuman menuh2in pikiran aja sementara ada hal2 lain yang sebenarnya lebih mendesak untuk dipikirkan lebih lanjut, ahahaha..

Jadi marii.. dikeluarin aja dhe untuk memberikan ruang lebih biar kepala kaga mumet :p

Sampai jumpa di lain kesempatan!

Topic ended : Minggu, 27 Juni 2010 (10:38 pm)

-Indah-
the soul traveller

2 raindrops:

Silk Butterfly said...

setujuuuu..

Manusia sering sekali merasa kalo dirinya jauh lebih baik dan benar dari pada org lain. Tubjuk2 kesalahan org, ngomongin kesalahan dan kekurangan dr org lain, serasa dirinya tdk bercacat cela. Sehingga mereka merasa berhak menilai org lain.

mau gantiin Tuhan kalii tuch?? hahahahaha, untung aja Tuhan tidak se sok tau kaya manusia2 itu.

Ge Siahaya said...

Sangat sangat sangat setujuuu... Sebenernya sampe capek dan boseeeen banget denger itu berita karena terlalu di-hura-hurakan sama media. Gw sampe heraaaaan bangeeeet emang itu yg pertama kali terjadi di dunia apa? Kok bisa sampe segitunya heboh beneeer. Bukannya gw menganggap apa yang mereka lakukan itu wajar, ya wajar ga wajar sih, hahaha, sebab kita pastinya sudah mengendus lah bahwa kehidupan dunia artis sama aja kayak kehidupan anak2 muda bahkan org2tua di Indonesia, sudah enggak lagi murni pacaran itu cuma pegang2an tangan ato pegang2 tiang kayak film India. Toh udah ada banyak kasus video2 begitu yang org kebanyakan dan juga artis dan pejabat. Bukannya itu memang sudah nyaris BIASA bahkan BASI? Jadi, kalo baru sekarang merasa moral-nya rusak, KEMANA AJAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA selama ini? Mana merasa moral rusak gara2 itu, tp teuteup kalo bisa ngoleksi 32 episode pasti dikoleksi malah nguber2 nyari2 links-nya kemana2. Deuuuh... kalo aja pemain dan penikmat sama2 ditangkep, Jakarta sepi kali ya? Dan penjara jebol!

Post a Comment

thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)