~when everything seems like it's falling apart, that's when God is putting things together just the way He wants it~ (unknown)
RSS

Friday, September 14, 2012

Superindo : The Power of Collectivity

Gambar diambil dari :
http://www.insidevandy.com/life/music/article_cbcebd5c-f798-11e1-a42e-001a4bcf6878.html?mode=image


Jumat 14/9 (8:23 am)

Dalam rangka ngepos kartu pos, gua kadang suka mampir dulu ke Superindo yang jaraknya ngga jauh2 amat dari tempat mobil pos biasa mangkal.

Superindo ini kalau dipikir2 menarik juga karena ibarat versi mini dari hyper markets (susah kalo mau nyebut ini karena udah dijadiin brand, hahahaha.. ntar disangka ngiklaan :p), karena walaupun ngga seluas Carrefour, Giant, Hypermart (ehh, kesebut juga, ahahaha :D), tapi hampir segala macam kebutuhan rumah tangga (minus barang2 elektronik) bisa ditemukan lengkap di sini.

Mau cari pembersih lantai? Deterjen? Pewangi pakaian? Bedak, shampoo, deodoran? Mie instan? Tepung, kecap, lada, bumbu penyedap? Adaa semuanya tersedia, ditambah lagi kelebihan Superindo dibanding mini markets adalah di sini kita juga bisa menemukan sayur2an segar dan beragam jenis daging dan hasil laut. 

Tapi bukan itu yang mau gua bahas di postingan kali ini :p

Jadi, apa donks yang mau gua bahas?

Itu lhoo.. sejak beberapa bulan terakhir, di Superindo ada yang namanya pengumpulan dana dengan cara pembulatan nominal pembelanjaan, atau istilahnya ngumpulin uang kembalian githu dhe, kali ini programnya bekerjasama dengan Kick Andy untuk menyumbangkan buku bagi anak2 di seluruh Indonesia. Selain uang, boleh bangets kalau pengen nyumbang buku secara langsung di dropbox2 yang ada di Superindo, nanti akan dikumpulkan dan disalurkan bagi mereka yang membutuhkan.

Naahh.. masalah kembalian ini sendiri, uang sebesar 10 rupiah itu apa artinya sih, mau buat beli permen aja udah kaga laku, wong uang koin 50 perak aja udah kaga berlaku *baru tahu, ahahaha :p* dan lagi mana bisa juga dikembaliin ama kasirnya kalau kita bayar secara tunai?!

Jadilah uang2 kembalian yang kecil2 ini dikumpulkan untuk kemudian disumbangkan. Kalau hanya satu orang saja yang menyumbangkan 10 rupiah maka uang ini tidak akan ada artinya, iya ngga sih? Tapi siapa sangka kalau 10 rupiah per transaksi ini ketika dikumpulkan hari demi hari sampai berbulan2 dari seluruh cabang Superindo, ternyata bisa mengumpulkan jumlah angka yang fantastis! Terakhir kali gua liat di 'papan' pengumuman yang ditempel di dekat kasir, gerakan pengumpulan pengembalian ini angkanya udah menembus angka lebih dari 900 juta rupiah.. 

Okay, gua akan menuliskan angkanya dengan deretan nol yang banyak biar lebih dramatis, siapp?

900.000.000!

Bayangkaaann.. ini khan mengkonfirmasi apa yang sering kita dengar sedari kecil, "sedikit2, lama2 menjadi bukit", tidakkah ini benar adanya? ;)

Ini mungkin mengingatkan juga akan Prita dengan koin 1.000 yang setelah dihitung2 ternyata ada 1 milyar boo!

Ohh.. ada satu lagi yang terasa pas dengan ini, yaitu, "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!".

Dipikir2, emang bener bangets lhoo.. menggerakkan massa yang bersatu padu melakukan sesuatu itu hasilnya bisa jauuhh lebih besar daripada individu yang bergerak sendiri2.

And tau ngga sih gua jadi kepikiran apa ketika udah sampai pada kesimpulan soal kolektivitas ini? Gua jadi memikirkan soal.. keluarga!

Bukan, bukan keluarga dalam artian kehidupan berumah tangga, tapi keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. 

Hancurkan tiap hubungan dalam keluarga, kacaukan interaksi mereka, buat anak2 membangkang pada orangtuanya, buat orangtua menuntut hal tidak mungkin pada anak2 mereka, goda masing2 suami dan istri dengan pria atau wanita lain hingga mereka selingkuh dan pada akhirnya bercerai, dan lihat bagaimana keluarga 'utuh' itu menjadi tercerai berai berantakan.. saat itulah yang paling tepat untuk menyusup masuk dan membuat gesekan semakin besar antara tiap individu yang ada dalam keluarga tersebut.

Karena keluarga yang bersatu dan saling terjalin dengan baik satu dengan yang lainnya itu susah untuk disusupi. Dan ketika anak2 mereka terlindung dengan baik dalam naungan kasih yang hangat, sulit untuk menarik mereka dan menjejali otaknya dengan paham2 yang bertujuan untuk merusak.

Lucu juga kalau dipikir2 betapa keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat justru bisa menjadi kekuatan terbesar ketika semua tangan saling bergandengan bersatu hati bergerak dalam arah yang sama.

Untuk bercerai, itu gampang.. tapi untuk tetap bertahan melewati berbagai badai yang menghantam, tidak semua orang bisa melakukannya.

Nah lhoo.. dari ngomongin Superindo, kenapa buntut2nya jadi ngga nyambung yaa? Ahahahaha.. itu namanya the power of the mix :p

Sampai jumpaa..

Jumat 14/9 (9:27 am)

-Indah-

0 raindrops:

Post a Comment

thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)