Gambar diambil dari :
http://sophielam07.blogspot.com/
Udah lama bangets rasanya ngga nulis postingan dalam kategori "Bible Verse" ini, ohh.. terakhir ada sih di bulan November ini juga, tapi kategori utamanya itu "QoD", selain itu terakhir kali mosting di kategori ini adalah di tanggal 20 Mei 2011, yaikss.. udah 1 tahun boo! Sepertinya ada banyak kategori yang musti kembali 'dihidupkan' :)
Bacaan kali ini masih diambil dari Lukas 5:12-16, sama seperti yang dibahas dalam QoD :D
Yukk.. baca dulu perikop "Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta".
Lukas 5:12 -> Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ tinggal seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon : "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Lukas 5:13 -> Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata : "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Lukas 5:14 -> Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata : "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Lukas 5:15 -> Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Lukas 5:16 -> Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Khotbah perikop ini disampaikan oleh Pdt. Anthony Chang di hari Minggu, 11 November 2012 lalu dalam kebaktian pertama sampai ketiga. Ya ya yaa, pendeta yang satu ini adalah salah satu dari sedikit yang gua suka khotbahnya jadi sebisa mungkin kalau dia lagi khotbah di tempat gua beribadah yaa gua masuk ke kebaktian pas jam dia khotbah :))
Ada beberapa poin menarik yang disampaikan Pak Pendeta dalam khotbahnya ini. Pertama, coba perhatikan lagi apa yang dikatakan orang kusta itu di ayat ke-12.
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Nah, itu kuncinyaa.. karena orang kusta ini tahu bahwa Yesus bisa menyembuhkannya tapi ketika datang menghadapNya, ia tetap menyerahkan keputusan ke dalam tangan Tuhan dan tidak memaksaNya untuk melakukan hal yang sesuai keinginannya.
Kapan terakhir kali dalam doa kita itu, kita menyerahkan keputusan ke dalam tanganNya. Atau jangan2, dalam doa sekalipun kita jadi 'memerintahkan' Tuhan untuk menjadikan sesuatu sesuai dengan apa yang kita mau tanpa peduli bahwa itu mungkin bukan yang terbaik untuk kita.
Ini pertanyaan yang perlu bangets untuk direnungkan karena untuk sepenuhnya pasrah itu ngga gampang. Dan untuk bisa menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita, terlebih ketika hal itu bukanlah yang kita mau, masih maukah kita untuk tetap tunduk kepadaNya, dan tidak berbalik marah karena tidak mendapatkan apa yang kita inginkan?
Poin lainnya yang menjadi highlight dari ayat2 di atas adalahh.. masih maukah kita untuk ditolong Tuhan? Karena seringkali kita yang harus datang menghampiriNya.
Bisakah Tuhan menolong kita untuk terlepas dari segala permasalahan yang membelit kita? Tentu saja bisa, karena Ia jauuuh lebih besar daripada masalah apapun yang ada di dunia ini.
Masih maukah ditolong Tuhan? Jika ya, teruslah berdoa.. karena Tuhan pasti menolong kita, pada waktuNya, bukan waktu kita.
Dan doa itu sendiri seringkali terbukti menguatkan dan memampukan kita untuk bertahan lebih lama dari yang pikir sanggup kita hadapi ;)
Tuhan Yesus memberkati.
Rabu, 14 November 2012 (6:44 pm)
-Indah-
0 raindrops:
Post a Comment
thank you for coming and reading.. would love to hear your thoughts on the related post ;)